Friday, December 16

menuju pertemuan ketujuh - keputusan

aku ingat pertama kali kita bertemu, di stasiun. Kemudian menaiki kereta yang sama. Kamu bersama teman-temanmu, aku dengan Wulan. Beberapa detik saling berpandangan. Kamu bilang meninggalkan ingatan manis. Memoriku tak bergaris.

23 tahun yang lalu, saya 15 tahun
"Kamu tahu, Jeng, aku bisa melihat masa depan. Kamu mau aku meramalmu, hmm?"
Kamu berbicara sambil memegang tanganku, lalu membalik telapaknya, menelurusuri garis-garis tangan, itu kencan pertama kita.
"Di masa depan kamu menjadi ibu dari anakku."
Aku menatapmu dengan setengah terkejut, seketika pipiku memerah.
"Hanya kamu yang aku inginkan, bisakah kita berdua, bersama selamanya?"

* * *

"Aku nggak selingkuh, asal kamu tahu."
Andita membuka pembicaraan. Dera masih diam sementara raut mukanya mulai terlihat tak nyaman.
"Hanya aku nggak bisa membohongimu, kemarin dia menciumku, dan aku nggak menolak."
Dera masih terdiam walaupun terlihat api kemarahan membuncah dari wajahnya.
"Kamu ingin meninggalkan aku? Kamu punya hak ...."
"Diam!"
"Dera, aku mencintai kamu, hanya kamu."
Nafas Dera menderu, terbata dia berkata, "Nggak ada pilihan... Selain, meninggalkanmu, maaf."


Hei, iya, kamu benar. Ini yang terbaik. Biarkan seperti ini. Benci aku.
Hei, apa kamu benar-benar telah pergi? Iya kemudian kamu tak nampak lagi.

Lalu tumpahlah air mata dari pipi mungil Andita.

Tuesday, November 29

pertemuan keenam

dan semuanya semakin memburuk ketika kamu sadar seseorang yang selalu menjadi tempatmu bergantung seakan tak mampu lagi menjadi tempatmu bersandar. 

4 tahun yang lalu, saya 34 tahun
"Kamu dari mana saja, Mas? Kamu tahu kan hari ini Dera berulang tahun?"
"Manajer mengajakku makan malam tadi, dan dia berkata, besok aku tak perlu berangkat kerja lagi."
"Apa kamu bilang, Mas?"
"Semuanya memburuk. Padahal kemarin aku masih yakin posisiku tak akan goyah."
Aku lemas. Ambruk.

* * *

Berbulan-bulan lamanya kamu tak pernah keluar rumah. Kamu pintar. Sangat pintar bahkan. Ya, karena itu kamu bilang tak mungkin bekerja dengan gaji bahkan tak ada sepertiganya dari gaji pekerjaanmu sebelumnya.
Lalu aku dan ambisiku membawaku bekerja hampir 13 jam perhari, menjadi apapun, melakukan apapun. Hanya demi Dera.

* * *

Pertemuan keenam, restoran khas Italia
"Selalu cantik, setiap harinya." Dera memulai berbicara setelah menyilahkan Andita duduk.
"Mama akan takjub melihatmu." Dera melanjutkan bicara, berharap Andita tidak hanya diam. Tapi tak berhasil.
"Ma, Pa, di sini!" Dera setengah berteriak ketika melihat sepasang suami istri memasuki restoran.
Aku duduk, lalu kamu. Kamu tersenyum, Andita membalas.
"Tante nggak suka kamu berhubungan dengan Dera." kataku langsung. Kamu tersedak. Dera berteriak, "Mama!" Andita menatap dengan mata berkaca-kaca.
"Kamu tahu? Seumur hidup Dera nggak pernah menentang Tante."
Hening. "Kamu cantik, carilah lelaki lain." Lalu arogansiku membawa kakiku melangkah. Pergi.

I don't want to see you. Again.
Then, who wins this game?

Friday, November 25

menuju pertemuan keenam

11 tahun yang lalu, saya 27 tahun 
"Mama jangan pergi. Mama nggak boleh pergi. Biar papa yang pergi. Dera benci papa."
"Papa benci Mama. Papa nggak ingin ketemu kita lagi. Besok kita pulang ke tempat Nenek."
Deraku. Menangis. Aku memeluknya. Bagi Dera ini bukan hal baru. Kalian saling membenci. Kamu dan Dera. Kalian pikir kalian jauh berbeda. Tapi aku tahu, bahkan kalian sangat sama. Dalam hal apapun.

* * *

"Jangan membawa Dera terlalu jauh dariku. Kamu tahu, Dera hidupku juga, bukan hanya kamu."
"Tahu apa kamu soal Dera, Mas? Dia hidup 7 bulan lebih dalam perutku! Kamu bahkan selalu menyalahkan dia. Kamu cemburu padanya, ya kan, Mas?"
Kamu membuka jendela mobil, mengambil karcis tol, angin panas memasuki mobil, agak berdebu. Dera kecilku, kelas 5 SD, tertidur pulas di jok belakang.
"Kamu berubah sejak Dera lahir. Kamu sadar?"
"Kamu juga, Mas. Kamu juga."

* * *

2010. Sejam setelah insiden Restoran Masakan Jepang
"Kamu melupakan semua janjimu pada Mama."
"Dera minta maaf, Ma. Dera mencintai...." Dera belum menyelesaikan perkataannya, tapi aku muak.
"Cukup. Dera pilih Mama atau gadis itu. Sekarang."
"Ma, Dera nggak bisa. Mama hidup Dera, Andita juga."
"Tahu apa kamu soal hidup? Mama setengah mati melahirkan kamu. Kamu tahu?"
"Kenapa Andita, Ma? Kenapa?"
"Nggak akan sampai di otak kamu, Mama bahkan nggak ngerti kenapa. Mama cuma nggak suka."

Why don't you understand?

Friday, November 18

pertemuan kelima

7 tahun yang lalu, saya 31 tahun
"Mama, kenapa Dera nggak boleh pergi? Dera ingin pergi. Ingin pergi sejak dua tahun yang lalu."
Aku tersentak, Dera kecilku kelas 3 SMP. Sejak dia balita aku sadar suatu saat akan ada masa-masa dimana dia akan menolak, menentang, membangkang.
"Dera sakit, Dera nggak boleh capek. Nanti kalau sudah besar Dera harus jadi dokter." Lalu aku memeluknya dan menyadari dia sedang menangis.
"Dera sayang Mama."

* * *

Pertengahan 2009
"Tadi siang Dera ke kantor..." Aku menoleh, berhenti membaca novel yang sedang kubaca. Kamu menghembuskan asap rokokmu, panjang. Aku mendengus.
"Lalu?"
"Dera membawa seorang gadis, cantik..."
Kamu diam sejenak, aku tak bicara. Tapi kamu tahu aku melotot. "Dera bilang sudah berpacaran satu tahun dengan gadis itu..."


* * *

Oktober 2010, di sebuah restoran masakan Jepang
"Mama, Dera ingin mama bertemu seseorang." Dera memelukku dari belakang.  Aku menoleh.
"An-ndi-ta?" kataku terbata-bata.
Gadis itu hanya diam, berdiri. Aku melihatnya mengenakan gaun panjang merah muda bermotif bunga dengan bolero putih berlengan panjang. Kuakui dia cantik. Dan tidak terbuka seperti awal-awal aku bertemu dengannya. Tapi melihatnya hanya membuat aku ingin muntah. Glek!
"Iya, Ma. Dera ingin Mama tahu Dera nggak pernah berpisah dengan Andita. Akhir tahun ini Dera ingin Mama dan Papa melamar Andita."
Rasanya duniaku runtuh saat itu juga.

Lalu membesarkanmu 21 tahun, mempertaruhkan hidupku dan semuanyapun berakhir hari ini.

Tuesday, November 15

pertemuan keempat

"Ndit!"
"Mau kemana? Ayo aku antar."
"Ndit?"
"Aku nggak mau ketemu ibumu lagi."
Dera diam, Andita masih berjalan sampai Dera mencengkeram tangan Andita, kasar.
"Kamu sadar kan? Dia nggak menyukaiku!"
PLAKKKK.
dan pipi Andita memerah. lalu basah. air mata.

dan saat Andita mencoba lari untuk yang kedua kalinya, Dera tak lagi mencegahnya.


* * *

Bukan salah Andita.
Bukan salahnya kalau dia tidak pandai menanak nasi, di samping kepandaiannya memasak berbagai masakan.
Bukan salahnya kalau dia begitu cantik, dan semua orang memujinya, kecuali, aku.
Bukan salahnya kalau dia dicintai Dera.
Entah itu anak Wulan, atau pacar Dera semasa dia SMU dan aku sangat-sangat menyukainya.
Tapi itu bukan salah siapa-siapa, kalau aku sangat-sangat-sangat membenci Andita.

* * *

Lalu ketika kita benar-benar tak ingin dipertemukan dengan seseorang, tiba-tiba saja orang itu telah ada di depan matamu.

April 2010, pertengahan
"Andita?"
"Tante?"
"Siapa dia?"
"Teman kampus, Tante, kebetulan kita ada bisnis bersama, itu toko kami."
"Oh, Tante kira pacar baru kamu."

Lalu aku masih tersenyum lebar melihat Andita dengan seorang lelaki dan tak sabar sampai ke rumah untuk menceritakannya kepada Dera.



Dan gadis itu menahan sesak ketika dia harus bertemu wanita yang membesarkan kekasihnya.
Dan masih harus bertemu secara sembunyi-sembunyi. Entah sampai kapan.

Saturday, November 12

thing's left on 11-11-11

Let me introduce you, Annisa Fitriyanti :)
one of my housemates and best in editing photos!
Check these out:






and these wonderful pictures were taken by her corby!

11.11.11 ~ Heavenly Blush, Pondok Indah Mall

Wednesday, November 9

thing's left on november 5-6, 2011

escape for a while.


cheer up

some candid :)


at heaven place ..

we called it Paris ...

van Java :)

with best fellas in the world.
 

Monday, November 7

pertemuan ketiga

Idul Fitri tahun 2009
"Kenalin ini anakku, Dera, calon dokter, hihi."
"Oh jadi ini anak semata wayang yang selalu kamu ceritakan, Jeng? Dia tampan sekali," Dera menjabat tangan Wulan, senyum Dera selalu manis. Selalu. Aku lebih suka melihat senyum Dera dibanding senyummu.
"Aku ingin mengenal anak gadismu, Wulan. Kau membawanya?" Wulan hampir saja menjawab ketika aku melihat gadis itu, lagi-lagi gadis itu-- Andita melambai dari kejauhan, sejenak kemudian Dera berpamitan dan meninggalkan aku.

* * *

Entah darimana rasa benci itu datang. Bukan mulai hari ini. Tapi sejak awal aku tau Dera punya seorang gadis yang selalu ditelfonnya setiap malam. Bukan pertama kali aku bertemu dengannya. Tapi sejak aku sadar, Dera begitu mencintai gadis itu. Deraku. Deraku yang kecil. Tetaplah jadi Dera yang dulu. Bergonta-ganti pacar. Tak serius. Selalu ada untukku ketika kamu sibuk dengan duniamu sendiri.

* * *

Ulang tahun 38, akhir Februari 2010
"... There is never you in his life,"
Andita menangis. Kotak yang dibawanya jatuh. Suaranya gaduh. Sekejab kemudian aku melihatnya sudah berlari.
"Ndit!"
"Jangan kejar dia, jangan kejar dia, Dera. Tolong, kasihani Mama,"
Pestanya sudah berakhir. Sudah kacau. Tapi aku sadar Dera masih disampingku.




Di sana seorang gadis masih menangis.

Tuesday, November 1

pertemuan kedua

siang hari, di sebuah Mall
"Dera cerita banyak tentang Tante, Dera bilang Tante adalah Ibu paling hebat sedunia," Andita berbicara dengan mata berbinar, bibirnya penuh mayonnaise. Saya tak suka melihatnya.
"Oh ya? Dia nggak pernah berbicara tentang kamu..." kataku santai. Dia tersedak. "Kecuali betapa cantik dan pintarnya kamu," lanjutku, dengan senyum dipaksakan. Lagi-lagi dia tersenyum, lesung pipitnya terlihat jelas. Ya ya ya, sok imut, aku masih membatin ketika Dera muncul dari kejauhan. Mencium kening Andita, persis di depan mataku.

* * *

21 tahun yang lalu, saya 17 tahun
"Istri anda mengalami Eklampsia, Pak," kata Dokter itu kepadamu. Kamu meneteskan air matamu, pertama kalinya saya melihatmu menangis.
"Selamatkan keduanya, bisa kan? Saya bayar berapapun!" katamu, sesenggukan. Matamu masih menatap kakiku, yang membengkak tak senormal wanita hamil lainnya. Mataku berkunang-kunang, kata mereka aku habis kejang-kejang.
"Tekanan darahnya 200/110 mmHg, Dok,"
Kamu masih meracau. Sementara cairan merah dan hangat masih terus keluar dari rahimku. Lalu gelap.


I risked my whole life, bet for you. Better I'm dead before I give you birth and know everything's okay. I love you.

welcome november!

Finally October ended.
Welcome November, be nice ya :)

, it's No-vember, No-galau, No-more fight, No-more hurts. At least it's better than October :) - @omgugel

Monday, October 31

pertemuan pertama

Malam hari, usai makan malam
"Kamu mau dia seperti kita dulu, iya, Mas? Gadis itu bisa saja menggoda Dera!"
Kamu mendongak,  melempar bukumu ke meja, agak kasar.
"Kamu sadar nggak sih kamu terlalu mendominasi?"
Kami pun terdiam.

* * *

Sorenya
I love you Baby I do, I never found someone like you
"Ndit, udah siap? Aku jemput sekarang ya. Aku nggak sabar nemuin kamu dengan orangtuaku."
30 menit kemudian mobil Dera meluncur membawa Andita kerumahnya.

* * *


22 tahun yang lalu, saya 16 tahun
"Aku positif, Mas."
Kamu terkejut, bahkan kamu tersedak asap rokokmu sendiri.
"Aku akan bertanggung jawab," katamu santai, beberapa detik setelahnya, sambil meminum kopi terakhirmu.


Yes I love you so much so that I want the best for you, my son.

Monday, October 24

ke-gila-an

okay. yang ini bukan tentang saya. mungkin orang-orang di hidup saya mulai bosan dengan postingan saya akhir-akhir ini yang berujung galau. bahkan pandhu bilang dia nggak mau baca blog saya karena takut ikut-ikutan galau.

jadi akhir-akhir ini saya menemukan beberapa orang dengan kisahnya masing-masing. banyak. nggak cuma satu-dua-tiga. atau empat-lima-enam. dan saya juga nggak akan menceritakan itu disini. cuma saya benar-benar sampai pada satu kesimpulan. yah. saya juga bingung gimana menjabarkan kesimpulan tersebut secara eksplisit.

beberapa orang mencintai. beberapa orang dicintai. beberapa saling mencintai. beberapa tak sepadan. beberapa menyakiti yang bertahan untuknya. beberapa disakiti secara tegas. beberapa karena ketidaksengajaan. beberapa bertahan walaupun berjuta alasan untuk meninggalkan selalu ada setiap harinya. beberapa tetap mencintai tanpa balasan. beberapa tak nampak galau namun memang galau. beberapa bangga akan gigihnya idealisme. dan beberapa masih belajar. beberapa tersulut. beberapa  mulai padam.

lalu apa yang saya sebut kegilaan itu muncul. sesuatu yang tak akan pernah berubah. apapun kondisinya. ya itu yang saya kagumi tentang apa yang orang bilang cinta.

Sunday, October 23

tell her

just tell her you wanna meet me. tell her you wanna be with me. tell her how much you love me.

-saya, 2011

Friday, October 21

when I tried to stand in your shoes

sendiri. melepas status. berlarut dalam kesendirian. dengan beberapa lelaki. bersenang-senang. tak ada hati. menunggu. pangeran berkuda putih. berhasrat tentang kamu. yang belum pernah saya temu.

sendiri. menduakan perasaan. dengan beberapa gadis. bersenang-senang. tak ada hati. mencari. putri bergaun putih. berhasrat tentang kamu. yang belum pernah saya temu.

pandangan pertama. dihujani terpana. di tengah bising. dengan hati hening. kamu dan mereka. tanpa sapa. tanpa memori. seri.

pandangan pertama. begitu menggoda. di tengah bising. dengan hati hening. kamu dan lagu. menyatu. membekas dalam memori. seri.

kencan pertama. penuh gelora. penuh tawa. lalu mengikat janji. kata orang sehidup-semati. lalu hanyut dalam hasrat. bertaut dan berpagut. kemudian dengan mudah saya mencintaimu. ya, kamu.

kencan pertama. penuh gelora. penuh tawa. lalu mengikat janji. kata orang sehidup-semati. lalu hanyut dalam hasrat. bertaut dan berpagut. kemudian dengan mudah saya mencintaimu. ya, kamu.

bersama. tak ada noda. walau cacat. tak tercatat. kamu dan ketampananmu. tetap meluluhkan. lalu sayap-sayap mulai tumbuh di punggung. belum. saya belum ingin terbang.

bersama. tak ada noda. walau cacat. tak tercatat. kamu dan kecantikanmu. tetap meluluhkan. lalu saya masih memendam. bak bukit. kemudian lama. jadilah gunung. belum. saya belum ingin meletus.

terpisahkan oleh jarak. dipenuhi sesak. bergesernya prioritas. tak pernah tuntas. kamu lari. saya sembunyi. lalu kita tak pernah bertemu. walau hanya demi pendapat yang bersatu.

terpisahkan oleh jarak. dipenuhi sesak. kamu dan teori hukum tarik-menarikmu. meratap pikiran picik yang semu. lalu kita berdebat. tak pernah sependapat.

fase kritis. lelah psikis. saling menghujat tanpa peduli akibat. tanpa dasar. tanpa ideologi. lalu tak pernah merasa bersalah, kamu bilang. oh. otak saya dangkal. tapi saya terus menyangkal.

fase kritis. lelah psikis. saya ingat kata-kata hina. lalu keluar tanpa sela. hanya cela. dan kamu menangis. lalu tak pernah merasa bersalah, saya bilang. oh. otak kamu dangkal. tapi kamu terus menyangkal.

bertemu setelah sekian lama. merindukanmu tanpa hela. ingin pelukmu dan ampunmu. oh. saya terlunjak. dan tangis terisak. kamu hidup saya. tanpamu hanya gulana. beraninya kamu mencoba pergi?

bertemu setelah sekian lama. merindukanmu tanpa henti. ingin pelukmu dan sesalmu. oh. saya tersentak. dan tangis terisak. kamu hidup saya. tanpamu hanya siksa. beraninya kamu mencoba pergi?

Thursday, October 20

efek domino

satu ketidakenakan membuat efek domino, membawa dua-tiga ketidakenakan lain.


- saya, 2011

Saturday, October 15

you wish? no. I wish.

setiap hari. saya melangkah. berjalan. membawa teman ini. kemanapun saya pergi. terkadang dia terlampau baik, amat sangat baik malah. mendominasi saya bilang. dia bisa menempatkan diri. bak air. berubah mengikuti wadahnya. licin. sangat rapih. saya terpana.

saya sendiri bukan seseorang yang mudah beradaptasi. saya lebih sering dipermainkan daripada memainkan ego saya sendiri. kekalahan emosi. penyerahan diri tanpa syarat.

dia berteriak. ketika saya mulai rapuh. ketika pandangan mata mulai nanar. ketika langkah mulai gontai. dia selalu membisikkan kata yang sama ribuan kali. lalu saya akan mulai tersadar dan berjalan kembali dengan tegap.

kami masih berjalan bersama-sama. saling menolong. saling mengingatkan. hingga tepat dimana hari yang telah dia tunggu-tunggu datang. kami menjerit. senang. kami telah sampai. masih utuh. masih dengan semangat yang membara.

dia menuliskan hal-hal yang ingin dia lakukan pada secarik kertas. saya membaca. dan sekali lagi mengaguminya. saya membutuhkan dia. bukan hanya hari ini. tapi seterusnya. kami harus terus bersama.

kami sempurna berdampingan. tapi tidak jika dia berdiri dengan kakinya sendiri. kami bertemu beberapa makhluk asing. orang yang sangat berpengaruh dalam hidup kami. bukan secara langsung. saya menatap. untuk pertama kali mencoba membaca raut wajahnya. teduh. dia masih berbisik tentang semua hal yang harus saya lakukan.

saya seperti dimabukkan sesuatu. terhipnotis. dengan senyum lebar. lalu mereka pergi. kertasnya sobek menjadi ribuan potongan kecil. kami. bukan. salah satu dari kami menangis. saya masih berdiri. menopang dia yang ambruk di depan mata saya. kami harus tetap berdiri.

lalu kamipun sadar rencana kami telah gagal.

halo manisku, masihkah kau menatap? ayo kita mencari tempat lain untuk melepas dahaga barang semenit-dua menit. aku merindukanmu.

halo cantikku, oh memang benar kau cantik seperti yang dia bilang. kau pantas untuknya. jagalah dia demi aku.

halo gadisku, abadikan momen pertemuan kita. agar rindu yang menghujam tak akan terlalu perih. aku menyayangimu seperti aku menyayanginya.

I WISH.

Thursday, October 6

mirror, what's wrong with me?

"kamu pernah rasain ini dulu. berarti siapa yang salah menurutmu? kamu. ada yang salah sama kamu. mau kamu sama siapapun pasti bakal kayak gini."


reflecting in front of the mirror

seems different, huh?

Monday, October 3

5 Tipe Cewek Ngambek

I've got this from my friend's Tumblr, Rahmat. Ngakak ! New Life, New Adventure


Cewek ngambek itu adalah hal yang biasa. Pasti ada di setiap hubungan. Kalo cewek kamu gak pernah ngambek, mungkin justru kamu harus khawatir. Jangan-jangan cewek kamu terminator? Problemnya adalah, kaum pria suka sulit mengerti kenapa cewek ngambek dan bagaimana mengatasinya. Oleh karena itulah, kenali dulu tipe-tipe cewek ngambek dan apa yang harus kamu lakukan.


1. Ngambek Boongan

Ini adalah ketika seorang cewek ngambek untuk lucu-lucuan aja. Biasanya ini terjadi kalo kamu mengutarakan sesuatu yang kemudian disalah-artikan oleh pacar kamu, padahal kamu gak maksud begitu, dan sebenernya dia juga gak maksud gitu.
Contoh Kasus:
Kamu: Wah, Bar Rafaeli seksi abis ya! Gila!
Pacar: Jadi kamu suka sama dia…aku gak seksi…
Kamu: Lho kok gitu sih?
Apa yang Biasanya Kamu Lakukan:
Kamu jadi panik, terus jadi salah ngomong beneran, terus cewek kamu jadi marah beneran, terus berantem deh.

Apa yang Harusnya Kamu Lakukan:
Pertama-tama, jangan panik! Bilang kalo maksud kamu gak kayak gitu trus bilang ke dia sesuatu yang memuji-muji gombal gitu deh. Pokoknya sesuatu yang lucu-lucuan juga. Kalo kamu bawa serius, endingnya pasti malah berantem.


2. Ngambek Gak Ngaku

Ini adalah tipe ngambek yang paling sering dilakukan oleh para cewek. Ini adalah ketika kamu ngerasa mereka marah, tapi mereka bilang gak marah, eh tapi kok marah ya? Bingung? Ya gitu deh.
Contoh Kasus:
Pacar: Ya udah, kamu main bola aja deh sama temen-temen kamu.
Kamu: Terus kamu gimana?
Pacar: Tidur palingan.
Kamu: Kamu marah ya?
Pacar: Ngga. Udah sana gih. Aku bobo dulu ya.
Apa yang Biasanya Kamu Lakukan:
Kamu: Oh ya udah sayang. Selamat bobo ya. Aku main bola dulu.
Terus besoknya dia gak mau ngomong sama kamu, terus pas kamu tanya kenapa, dia cuma bakal jawab, “pikir aja sendiri!!”.

Apa yang Harusnya Kamu Lakukan:
Yah, gampangnya sih sebenernya dalam keadaan seperti ini, kamu lakukan sebaliknya dari apa yang cewek kamu bilang. Misalnya dia bilang “ya udah kamu sama temen-temen kamu aja” itu artinya kamu gak boleh sama temen-temen kamu dan harus sama dia. Sulit kan? Siapa suruh pacaran.


3. Ngambek PMS

Ini adalah ngambek paling gak jelas, fiktif, tapi sekaligus nyata. Kayaknya semua cewek pernah menggunakan alasan yang satu ini ketika mereka marah-marah gak jelas. Buat yang belum tau, PMS itu singkatan dari Premenstrual Syndrome, alias sindrome sebelum mens.
Contoh Kasus:
Kamu: Sayang, aku diterima kerja!
Pacar: Kok kamu gak bilang aku?
Kamu: Lah ini aku bilang kamu?
Pacar: Kok gak langsung bilang aku?
Kamu: Lah, ini aku langsung bilang kamu.
Pacar: Ah terserah kamu deh.
Apa yang Biasanya Kamu Lakukan:
Kesal karena ketidakjelasan yang terjadi. Lalu cewek kamu akan bilang kalo dia lagi PMS dan kamu harusnya mengerti. Kamu terdiam dan malah jadi gak enak.

Apa yang Harusnya Kamu Lakukan:
Gak ada. Terima nasib aja.


4. Ngambek Beneran

Ini adalah saat kamu beneran bikin salah sama pacar kamu dan dia marah. Salah yang dimaksud di sini adalah salah yang cukup parah, tapi dengan kebesaran hati pacar kamu, hal tersebut sesungguhnya masih bisa dimaafkan.
Contoh Kasus:
Pacar: Kamu inget gak ini hari apa?
Kamu: Selasa. Moso kamu gak tau?
Pacar: Ini ulang tahun ku.
Kamu: Oh.
Apa yang Biasa Kamu Lakukan:
Tergantung sih, kalo kamu orangnya yang gak mau ngalahan, mungkin kamu akan beralasan. Kalo kamu ngalahan, mungkin kamu bakal minta maaf. Sementara kalo kamu kreatif…mungkin kamu bakal langsung ngeles sambil mikirin sebuah ide cemerlang untuk mencegah pacar kamu ngambek.

Apa yang Harusnya Kamu Lakukan:
Ya udah sih, minta maaf aja.


5. Ngambek Parah

Atau sering disebut juga marah besar. Ini bisa terjadi kalau kamu melakukan kesalahan yang sulit dimaafkan, seperti misalnya selingkuh atau mungkin kamu membunuh orang tua pacar kamu.
Contoh Kasus:
Pacar: Kamu membunuh orang tuaku! Kini aku akan menuntut balas dendam!
*Fighting scene antara kamu dan pacar pun terjadi.
Apa yang Biasa Kamu Lakukan:
Ngelawan dong.

Apa yang Harusnya Kamu Lakukan:
Ya ngelawan dong. Apa lagi.

Sumber : http://mlsbgt.de/jHwhGT

Friday, September 23

hei

kamu masih menghisap rokokmu, dalam-dalam. asapnya mengepul. saya menguap. untuk yang kesekian kalinya. kamu bilang merokok itu menyenangkan. bukan. sangat menyenangkan bahkan. hei. kamu sadar kamu sudah terperosok semakin dalam. saya bilang kepada kamu itu ketergantungan.

saya masih berdiri sejauh lima ratus kaki dari sesuatu yang kamu sebut kesabaran. kamu bilang seperti boneka, atau mungkin mobil, dikendarai. bukan oleh seorang sopir atau pilot. orang menyebutnya emosi. hei. saya mendengarnya lebih kepada sesuatu yang mencenangkan. tapi kamu tetap dengan ekspresi itu.

kita masih berebut. bukan hanya tentang asupan gizi. atau bioskop. atau tentang bagaimana akhirnya indonesia bisa merdeka. demikian halnya dengan persimpangan. ketika saya bilang alangkah baiknya kita belok kanan, kamu membanting setir motormu ke arah kiri. hei. sesungguhnya kamu juga menyadari. justru itulah yang selalu mengikat. hati. masing-masing. kita.

malam-malam. sepulang mall kelapa gading. saya hampir tertidur di belakangmu. kamu bernyanyi. lagu yang saya benci. saya tertawa terbahak-bahak. kamu bahkan meliuk-liuk, sambil menyetir. menirukan gerakan lagu itu. tangan kirimu memegang tangan saya, lalu pelukan saya semakin erat. hei. sekejab saya pun terjaga.

malam-malam. sepulang mall taman anggrek. saya lagi-lagi menguap. sepertinya kamu juga. kamu menanyakan tentang kepulanganmu. simalakama. iya atau tidak. namun yang keluar hanya terserah. saya tahu kamu marah. kamu pulang tanpa ritual perpisahan kita. hei. saya berharap kamu bertahan barang semenit. atau enam puluh menit. tapi saya dengar suara mesinmu semakin menjauh. lalu hilang.

hei.
saya bahkan belum mengucapkan terimakasih.
hei.
saya akan mengeluarkan kalimat-kalimat yang tidak ingin kamu dengar.
hei.
maka berhenti dan menolehlah.
saya masih melihat. tersenyum.
hei.
saya sangat sayang kamu.

Wednesday, September 21

destiny

satu. ketika saya mulai berfikir. tentang karang-karang. terjal. lalu menjadi merah. bukan bunglon. tapi darah.
dua. seperti sedang bermimpi. demikian lalu tersadar. saya sedang benar terjaga.
tiga. apa itu kebisuan, ketika saya melihat kamu mempunyai mulut?
empat. kembali ke satu. lalu berbulan-bulan. saya tertampar. bukan tak perlu persuasi. bukan juga kamu. saya panggil itu takdir. kemudian saat namanya kamu sebut, lagi dan lagi.
lima. bukan saya lupa untuk bersyukur. atau keluhan yang berkelanjutan. sementara teman kesenanganmu terus berlari. saya terjerembab. bukan untuk mengejar. bukan untuk mendahului.
enam. apa itu cinta, ketika saya tersentak oleh teman yang kamu benci?
tujuh. kembali ke empat. mimpi dalam mimpi. seperti kebohongan yang terlupakan. layaknya kerumunan orang yang berlalu lalang di pagi hari, ketika kamu membaca koran dan minum kopi. saya menyebut itu kewajaran.
delapan. kamu sedang menikmati pertunjukan sulap. kamu benar mengetahui kamu sedang dibodohi. dan kamu berkata kamu sangat menyukainya.
sembilan. apa itu ketakutan, ketika saya hanya melihat kepercayaan diri yang telah runtuh?
sepuluh. kembali ke tujuh. kamu mendengus. saya membicarakan hal yang sama. ribuan kali. bukan belum tuntas. hanya teman yang kamu benci selalu mengingatkan saya. hei. malaikat kecilmu marah. saya juga membencinya.
sebelas. saya bersenandung. bukan. lebih tepatnya berkicau. bukan tentang teman yang kamu benci. ini lebih kepada ludah. sudah keluar. sudah jatuh. lalu perih.
duabelas. apa itu jarak, ketika saya melihat kamu selalu bersama teman yang kamu benci?
tigabelas. kemudian kembali ke sepuluh.

\m/

thanks God untuk tiga angka keramat ini!

terimakasih juga papa, mama, mbak eva, ellen, pandhu, anis, enes, grace, riche, asih, DUFANERS, aji, gunawan, SIALAN, siti, lamia, satria, zali, adit, putri, yusnita, aida, om hari, basit, om andy, catur, uchin, arman, erik, frans, yuza, lepo, pakdhe apit, wildan, jajaran dosen dufan, MAHAREMA, rheno, rizka, indah, rijal, andik, PROTOKOLER WISUDA 2011, sekre, OB, ibu warung padang plasma, pak pisang ijo pisok, ibu warung jatim, ibu kos, serta teman-teman lain yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Monday, September 19

from dufan with love

dua semester terlewati bersama DUFAN (dua F anggaran). diakhiri dengan buka bersama sebelum liburan, kita saling bertukar testimoni. dan ini tulisan-tulisan yang saya dapat:

#1 kocak
#2 logatnya itu loh, medok banget. hehe. kadang suka terhibur juga dengan celetukan-celetukannya yang tiba-tiba.
#3 gambaran cewek cantik, matang, berkepribadian, pinter, ya si ceprin ini lah. aku ngefans banget sama ceprin. jangan lupa sama aku ya prin, absen 07 :-p hahaha..
#4 kesan pertama -> kayaknya kalem nie cewek. ternyata kebalikannya. hehe. tapi orangnya baik kok, pinter, dewasa, rajin..
#5 wah, mba satu ini tipikal frontal namun membawa gerakan haha
#6 ini kalo ngomong gak santai banget. rame banget :D orang baik, pengertian (cie .. cie), ceplas-ceplos, unyu (hoek), temen makan pisang ijo + nasi kuning, temen twitteran (haha..).
#7 what do you think about me cep!?? gue baik kan. hehe
#8 kalo ane sih ceprin itu paling bawel dibanding emak-emak yang lainnya, tapi itulah keistimewaan ceprin
#9 udah 2 tahun sekelas sama ceprin, kok belom bisa nyatu yah? :(
#10 di tingkat satu gue kurang deket sama mami ceprin. di tingkat 2 kita jadi deket banget hahaha. pasti karena sama-sama merasa kurang nyaman sama suasana kelas yang ... errr ... sukses ya!!
#11 masih seperti yang dulu ...
#12 apa ... ini yang paling berkesan, kalau ngomong blak-blakan, orangnya baik, suka becanda, suka protes sama pak pojok, like this, haha. see you di semester berikutnya ya prin...
#13 coba kalo mbak yang satu ini lebih kalem dikit aja, beuhh .. ^^
#14 ceprin yang ekspresif!! awalnya sungkan ngedeketinnya, tapi ternyata ceprin baik :-*
#15 suaranya nyaring, hampir menyaingi sigit ... suka blak-blakan (kayak joni, he) kesan pertama orangnya sombong, tapi baik ternyata ... :D
#16 prin ... temenku ada yang nanyain kamu tuh .. #gak penting. salut sama cewek yang terbuka, tapi kadang agak gimana gitu .. hehe #piss
#17 jawa banget, sering BB-an di kelas, hampir jadi buka rental gara-gara Mr PG
#18 asik siajak ngobrol, nyambung, tapi sering ngenyek wong, hahaha. moga-moga sekelas maneh ya ...
#19 hmm ........ mahasiswi dari Batu
#20 kebersamaan kita bahkan mengalahkan pandu, semoga tingkat 3 kita dipersatukan kembali, aamiin! pertumbuhan: semakin bisa blak-blakan dengan dosen, khususnya Mr PG!

cuma 20? yang lain kemana? :P
doa saya, semoga kita bisa makrab ya.
hehehehe
will be missing you all guys
XOXO

Sunday, June 19

saya juga pernah

saya juga pernah, berhasrat yang menggebu, dalam secarik kertas, sebuah pena, dan secangkir kopi, demi satu tulisan yang mereka sebut sastra

saya juga pernah, merinci kata demi kata ajaib yang bahkan tidak tercerna, membaca berulang-ulang, meresapinya hingga penat datang, hingga tiba pada penafsiran

saya juga pernah, menempatkan seseorang di atas segalanya, di atas mimpi dan asa yang menjulang tinggi, mengikuti arah kakinya melangkah, membangun sayap-sayap di punggung, melayang, tinggi, semakin tinggi, dan terjatuh begitu cepatnya, dan kemudian hilang

saya juga pernah, membanjirkan tangisan untuk seseorang, bukan semata-mata karena semua itu begitu menyakitkan, lebih kepada, bagaimana saya tidak bisa membangun rasa, seperti yang ia rangkai hari demi hari, ketika kami bersama

saya juga pernah, mencurangi dengan kedok lari dari apa yang orang sebut cobaan hidup, mendustai, berkelit, walau akhirnya entah atas dorongan apa, pengakuan adalah jalan yang saya tempuh


saya yang sekarang, mencintai anda begitu dalam, memiliki lebih banyak alasan untuk mempertahankan anda daripada menyudahinya

saya yang sekarang, mampu tersakiti dengan sekecil apapun tindakan anda, bukan karena saya tidak menyukai anda, lebih kepada sesuatu yang juga telah anda ketahui

saya yang sekarang, bisa lebih tegar daripada anda, namun bisa juga lebih rapuh daripada anda, dalam satu detik

Friday, June 17

dampak negatif dari FTV dan infotainment, implisit bukan eksplisit

UNSUR-UNSUR INTRINSIK KISAH:

Latar: Ruang TV Griya Srikandi II
Backsound: Ardina Rasti - Kangen
Setting Waktu: Jumat, 17 Juni 2011, menjelang pukul 12 siang. Panas. Pulang kuliah Kas Negara
Sudut Pandang: Orang Pertama, peran yang lebih rendah dari figuran
Alur: Maju, Mundur, Maju, Mundur, Maju
Keahlian dan Watak: Menghujat
Pemeran Pembantu-nya Pemeran yang lebih rendah dari Peran Pembantu: Gadis-Gadis Griya Srikandi II
Amanat: Belum Tahu, Masih dalam tahap pencarian

Panas terik menyambut kepulangan saya dari kuliah Pengelolaan Kas Negara. Saya berjalan pulang ke kosan dengan tertatih-tatih. Saya harus segera membeli payung untuk menggantikan payung saya yang hilang, pikir saya. Sesampainya di kosan, rupanya teman-teman sedang sibuk bergumul dengan cucian.
Saya sempat bercinta dengan kasur saya--saya sebut berguling-guling, memejamkan mata, sempat hilang sesaat, namun terjaga oleh rasa lapar yang menyiksa. Skip.

Saya mengambil piring dan kantong keresek hitam kecil berisikan siomay yang saya beli sepulang kuliah tadi. Saya lalu memposisikan diri di depan TV dan memindah-mindah channel. Ketika sampai pada satu channel, saya terpaku pada salah satu acara infotainment unggulan channel tersebut, sebut saja acara itu insert.

saya: "HUOOOO GERALD HUTAMAAAA pacaran beneran sama ardinaa rastiiiiii"
background: saya pernah 2X menonton FTV berjudul Pacar Super Berondong yang dibintangi oleh Ardina Rasti dan lelaki tampan yang tidak saya ketahui namanya sebelumnya, memerankan peran yang bernama Gerald Hutama. Di FTV tersebut mereka berpacaran.
fact: menurut saya Gerald Hutama sangat ganteng.

salah satu teman saya, sebut saja namanya Riche, menghampiri saya di depan TV.
riche: "SUMPAH??"
background: Riche pernah juga pernah menonton FTV tersebut namun tidak tuntas.
fact: menurut Riche, Gerald Hutama berhidung mancung.

satu teman saya keluar dari kamarnya dan menuju TV, sebut saja dia, Enes.
enes: "woh ganteng sekali."
background: Enes belum pernah nonton FTV tersebut.
fact: Enes pun berpendapat bahwa Gerald ganteng.

dan kami bertiga mulai berteriak-teriak histeris.

Saya tidak menduga mereka berpacaran beneran di dunia nyata. Apalagi menurut saya dan teman-teman, lelaki yang baru kita ketahui bernama Eza Gionino, terlihat jauh lebih muda. Awalnya saya seperti sangat tidak rela, setidakrelanya saya berangkat kuliah Akuntansi Pemerintah III jam 2 siangnya. Hei, you deserve better than her. Kata-kata hujatan mulai keluar dari mulut saya. Biasalah, artis muncul di acara infotainment kan, untuk dihujat penonton setianya. HAHAHAHAHA

Beberapa menit kemudian, saya mendapat sms dari adik saya, sebut saja namanya Ellen.
ellen: "eee dadakno gerald iku ancen ujube ardina rasti, asli batu pisan. wkwk."
translate: "eee ternyata gerald itu memang pacarnya ardina rasti, asli batu pula, wkwk."
background: Ellen pernah menonton FTV tersebut sekali bersama saya di rumah, ketika saya sedang liburan UTS akhir bulan Mei lalu.
fact: Ellen juga menganggap Gerald ganteng.

saya mulai ber-smsan ria dengan adik saya, bersama-sama menghujat. :P

tapi yasudahlah, kalian berdua cocok kok. Sigh.

Setelah saya googling tentang mereka berdua, saya mengetahui bahwa Eza berumur 21 tahun, dan Rasti berumur 25 tahun. Dan mereka mulai berpacaran Agustus 2010. Dan juga sudah membicarakan tentang anak dan pernikahan. Saya lalu menyadari bahwa saya telah sangat-sangat ketinggalan berita.

End Of Story.

Wednesday, June 15

LIMITLESS (2011)


Satu kata buat film ini: SUPER!
Awalnya saya bingung mau nonton film apa waktu berencana nonton bareng pacar. Saya buka web 21cineplex.com dan melihat jadwal film-film yang diputar di Gandaria City. Ketika melihat trailer nya, saya langung bersemangat nonton film ini. Sepertinya sangat menarik. Apalagi saya suka dengan Bradley Cooper. He's so cool and sexy!

Film ini mungkin kurang dalam klimaksnya. Tapi so far saya benar-benar puas nonton film ini. Saya nggak akan menceritakan detail ceritanya ya, kurang seru. Lebih baik menonton sendiri :D

Ada beberapa quotes yang saya suka dari film ini:

#1 "You know how they say we can only access 20% of our brain? This lets you access all of it." - Vernon


#2 "I was blind, but now I see." - Eddie Morra

#3 "A tablet a day and I was limitless. I learned to play the piano in three days. Math became useful. And fun. Even half listening to any language, I became fluent. I suddenly knew everything, about everything. My brain was just pouring this stuff out. Everything I'd ever read, heard, seen was now organized and available." - Eddie Morra


#4 So, Eddie Morra, You do know you're freak? What's your secret?" - Carl Van Loon

#5 "Your powers are a gift from God or whoever the hell wrote your life script." - Carl Van Loon

#6  Everything I have, I want to share it with you." - Eddie Morra

#7 "No scenario? I see every scenario, I see 50 scenarios, that's what it does, Carl. It puts me 50 moves ahead of you." - Eddie Morra

Recommended!

Monday, April 25

lately quotes

#1 "We get older, but we're still young."

#2 I'm smart in my own way, so back off.

#3 I'd rather being a damn dork than being one who had to lie to my self. You're all hypocrite.

#4 "Saying sorry isn't about who is right and who is wrong. It's about respecting the relationship more than your ego."

#5 "Dalam hidupnya, cowok punya satu cewek yang gak akan pernah dia dapetin. Sedangkan cewek punya satu cowok yang gak akan pernah dia lupain."

#6 "Lebih enak 'mencintai', tp kamu akan lebih suka 'dicintai'."

#7 "Meski udah lewat batas kesabaran, kalau buat orang yang bener-bener disayang bakal diterima-terimain."

#8 "Jaga kepercayaan. Karena butuh waktu bertahun-tahun untuk membangun, tapi satu detik saja cukup untuk menghancurkan"

#9 "We're the perfect couple. We're just not in the perfect situation."

#10 "Gak butuh ngerasa kehilangan buat cinta sama kamu."

#11 "I wanna know, but I don't wanna ask."


Ada beberapa hal yang terjadi pada bulan ini. Ada yang menyenangkan, ada yang menyedihkan, ada yang sangat ironis, ada yang membuat tertekan. Tapi semua itu bermuara pada satu hal: hikmah.
Pertengkaran antara saya dan pacar yang berlarut-larut di bulan kesembilan ini juga. Ketika saya mulai merasa sangat-sangat lelah, ada berjuta-juta alasan yang saya lihat di matanya dan itu membuat saya berfikir, "You're too priceless to be left, I love you."

Ada satu lagi yang bulan ini benar-benar membuat saya tertekan. Ini bukan tentang pacar saya. Seseorang yang sangat berbeda, tetapi saya harus bertemu dengannya 5 hari dalam 1 minggu. Ada sesuatu yang menggelitik sesungguhnya. Saya menyebutnya, berada dalam posisi tidak ingin mendengarkan omongan orang yang dia pikir tidak realistis, berujung pada "meremehkan" tetapi dia bahkan tidak sadar sama sekali. Ironis. Sangat ironis.

Dia dan dunianya, yang mungkin sangat berbeda dengan dunia saya, sempat membuat saya lelah dengan rutinitas 5 hari dalam seminggu ini. Sesuatu yang selama 20 tahun lebih saya gemari, datang untuk menuntut ilmu, bertemu teman-teman, bergosip, unjuk kepintaran, dan sebagainya. Satu menit dalam duapuluh tahun saya, baru saya rasakan, begitu bodohnya saya.

Tetapi itu semua tidak cukup, kita diciptakan dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Di tempat ini, sekarang, mungkin saya bukan apa-apa, dengan semua yang saya miliki, saya akan selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk orang-orang yang menyayangi saya.

Seperti kata salah satu dosen saya, saya lupa apa istilahnya, yang jelas maknanya adalah, "It's okay you aren't the best in all good people, but you must be the best among the ordinary."

one more time,
I'm smart in my own way.

Thursday, April 7

dari SIALAN

ini testi dari teman-teman sialan untuk saya :)

#1 Ceprin, mo denger lo ngomong English dah, pasti gue ngakak.
#2 Ceprin: ruamuee, muegelno.
#3 Cewek asal Batu ini, kalo ngomong medok.. suka berantem sama cowoknya, tapi terus baikan lagi.. Teman buat cari makan yang paling asik. Sama" pemalas, tapi lebih malasan Ceprin :P
#4 - Bangga dadi arek mbatu
    - Tp ngomonge medok g ketulungan, HAHAHAHA .. wes ngono cempreng, mbok yo seng alus kyk  sebelahmu
    - Gosipe se lek mlaku koyok arek lanang, iyo ta? makane lek mlaku seng rodok anggun, He 3X
    - Gosip liyane, awakmu rodo males prin yo? sbg kodew mesti lebih sregep, ga dalam hal pelajaran tok se, oyi prin? penak kok koncoan mbe awakmu.. HEHEHE
#5 - ceplas-ceplos, dah gitu ngomongnya lucu
    - keras (mbatuuu...)
    - no. 1 dalam urusan cowok (banyak yang ngejar nih ye..)
    - santai, suka foto" sendiri di kelas pake 'gemini'nya .. obsesi foto model prin? :)
#6 Ceprin: ceriwis, cempreng
#7 cakep, tapi kadang bikin ilfeel, ceplas-ceplos, lucu, tapi baek, suka ngebantu juga
#8 Ceprin cerewet, ngautis banget dengan BBnya
#9 Ceprin: Mami ... Mami ... dirimu sama rajinnya ya kaya aku. Rajin pacaran. hhe ..
#10 Cheprin: suka geli ngliat gayanya ngomong dan logatnya.Tapi lo udah serius, mantap abis.. (bener-bener dewasa). Orangnya juga baek. The most beautiful girl in class.
#10 Ceprin.. emansipasimu tinggi sekali.. Keberanianmu juga saya salut. Tapi kenapa kalo ada masalah sama cowok pasti kamu mewek?? G semua temen cowok bisa suka ma kamu og prin kadang beberapa dari mereka cuma pengen jadi sahabatmu, kaya aku iki ^.^
#11 Ceprin. Bathu.... Afif satria ae .. Prin ojo nyeluk aku cong yo! Awas, ra tak contoni ngko .. ! menurunkan imagemu!!
#12 Frinska: - kacau nih anak. - Jatim abis (maksudnya medok). - gak jaim - agak pemalas juga kayaknya
#13 Ceprin. First impression: gaul, kemayu.. hehe. Last impression: selalu menjadi diri sendiri, ga peduli apa kata orang (Gw suka gayo loe *nada allay Andy). care sama temen, walaupun dengan cara yag berbeda. Charming. Boros. Jajan terus og dirimu.. Pembela kebenaran dan keadilan. Ally justice! D'one of my BFF
#14 Frinska ga pernah nyambung gw ama ini orang, maklum gw bukan orang jawa. Nyambung cuma di twitter doang Haha
#15 Ceprin: seneng bisa kenal kamu, tapi sayang tak sempat memilikimu
#16 CEPRIN "cara ngomongmu lucu, khas banget kamu orangnya, kadang2 nyebelin soalnya cuek-cuek gitu, tp so far so good, kamu cantik haha..
#17 Frinska "orang aneh yang hidup di zaman Batu" Ha ....
#18 Cheprin satu yang paling aku ingat --> medok banget, pusing kalo ngomong sama kamu. Ga ngerti bahasa jawa, atpi kamu baik kok! tetep semangat ya belajarnya.
#19 Ceprin paling medok kalo ngomong tapi baik dan asyik loh...
#20 Frinska. woi orang dengan suara paling aneh di kelas. hahaha. baik tapi pelit. *labil
#21 Ceprin sepurane lek akeh salah. Nuwus gawe sakkabehe. Sasaji
#22 Prin...prin... omonganmu kadang nusuk banget... T-T sempet sebel sama lo.. tp sekarang udah biasa. kalo dipikir2 semua yang diucapin ceprin tuh gak ada yang salah.. Ceprin keren banget dah.. Orangnya juga cantik n imut .. hahaha
#23 Ceprin cuantik deh, tapi medok banget, hehe... supel, baik... jangan sombong2 ya prin ^-^
#24 to: Ceprin ckckck.... terlalu medok.
#25 Ceprin ceria dan talk-active
#26 Frinska Sefrina: Si cantik yang medok... hahahaha.... itu first impress gue... XD haha lucu, blak2an. asik deh.. Thx ya buat setahun ini... :D
#27 Frinska: orangnya baek, gokil, apalagi suaranya... hahahaha... kayaknya mengerikan kalo dengar lo marah...
#28 For Ceprin: mamiii... kamu itu sok gaul tapi dari cara bicaramu saja kamu sudah tidak gaul, sering2 ke salon aja mii, perawatan rambut . tuh rambut kusut banget... jangan gonta-ganti pacar... mending gonta-ganti suami... -_- <3 u
#29 Ceprin: baik (kadang2) ga jelas, lumayan bagus, belajar b. Indonesia lg ya. Sukses. Semoga masuk surga
#30 Ceprin: suka ga tau diri, maunya menang sendiri, ga sadar ma kelakuan buruknya. Tp enak buat ngobrol
#31 Prin, Ceprin...!!! Boso medogmu lhoo... gak ilang-ilang... tapi dadi ciri khasmu prin.... heh ojo pacaran ae, wes ngerentengi arek lanang piro ae koen prin.. heheheheh...
#32 Frinska Sefrina Putri lucu, baik, dewasa, supel, peduli/ setia kawan, cuek, ceplas-ceplos, terbuka. ps: lebih rajin belajar ya. forgive me, don't forget A_A

Apapun komen kalian tentang saya, saya sangat berterimakasih. Senang sekali pernah sekelas dengan kalian :)
I MISS YOU ALL ..

Friday, January 14

jakarta - seorang ibu dan anak balitanya

Rabu kemarin, tanggal 12 Januari 2011 tepatnya, saya diajak Billy, teman sekelas saya waktu tingkat 1 makan-makan di D'Cost Bintaro. Katanya sih dalam rangka traktiran dia dan temannya, Uban. Saya sih, ok-ok saja, apa sih yang nggak buat makan gratis.

Jam setengah 8-an kalau tidak salah kami berangkat. Selain Billy dan Uban, ada teman-teman mereka anak Permata (Persatuan Mahasiswa Jakarta), Faisal, Andri, Beto, Rizki, Maul, Kiting, Laras, Cipe, Danang, dan Pintha. Sesampainya disana kami parkir sepeda motor, lalu bergegas masuk D'Cost. Nah, dari sini ada kejadian menarik.

Kebetulan saya masuk D'Cost paling terakhir, di depan saya ada Beto. Waktu masuk saya sempat melihat ada anak laki-laki kecil mainan pintu, pintu D'Cost ini sistemnya seperti di Alfamart atau Indomaret. Sebut saja namanya BalitaCaperSokSokanMembawaPetaka Dedek. Dedek ini sok-sokan bukain pintu untuk kami. Karena kebetulan saya yang terakhir masuk, saya lihat Dedek mencoba menutup pintu. Nah, saat itu saya melihat tangan Dedek pada posisi kalau dia menutup pintu maka dia tangannya itu akan terjepit pintu. Apa ya istilahnya? Bayangkan sendiri.

Saya kira itu balita jakarta pinteran dikit lah ya, tapi ternyata ketika saya sudah berlalu, saya sempat menoleh, benar, tangan Dedek terjepit pintu. Seketika itu juga dia menangis kencang sekali. Wanita paruh baya berlari tergopoh-gopoh menghampirinya. Saya sempat mendengar wanita itu berkata, "Gimana sih Papa anaknya nggak dijagain."

Saya santai aja dan menuju meja yang sudah direservasi sebelumnya. Beberapa menit kemudian, wanita itu menghampiri saya.

Wanita : Eh, elo yang tadi bikin anak gue nangis ya?!
Saya : Nggak, Bu. Dia kecepit sendiri tadi...
Beto (membela) : Nggak, orang dia kejepit sendiri..
Wanita : Langsung minta maaf dong! Pernah diajarin sopan santun kan?! Dasar! *berlalu*
Saya : *speechless*

Saya mendadak bad mood. Rasanya disalahkan atas apa yang tidak diperbuat itu menyakitkan sekali. Baru pertama kali juga saya didamprat seperti itu. Teman-teman lain bertanya-tanya, dan sepertinya ikut emosi ada yang tiba-tiba menyalahkan saya. Rasanya udah mau nangis. Tapi lalu Billy cs menghibur saya. Thanks, Bil.

Pelajaran yang saya dapat:
#1 Jangan biarkan ada anak kecil terjepit pintu, cegahlah walaupun bisa saja Ibunya menganggapmu mau menculik anaknya
#2 Jangan anggap semua balita Jakarta pintar
#3 Jangan makan di D'Cost

Anyway, thanks buat Ibu-ibu parno, lebay, dan subjektif itu. Sekarang dan tidak tau sampai kapan, kalau melihat anak kecil saya jadi parno sendiri. *sigh*

Friday, January 7

saya dan provider **

Sudah beberapa hari ini pulsa ** saya tiba-tiba berkurang tanpa sebab. Kenapa saya bilang berkurang tanpa sebab? Karena semestinya yang saya tahu, pulsa saya akan berkurang Rp. 600,- setiap harinya untuk mengirim sms, Rp. 150,- untuk mengirim 1 sms (lalu gratis 1000 sms) mulai jam 00.00-17.00, Rp. 450,- untuk mengirim 3 sms (lalu gratis 200 sms) mulai jam 17.00-23.59.


Mulai kemarin, pulsa ** saya habis dan saya lalu mengirim sms lewat nomor ****, handphone CDMA saya. Saya tidak memperhitungkan tarifnya karena nomor CDMA saya tersebut hanya saya pakai untuk menelepon karena gratis. Tapi setelah saya pakai untuk mengirim beberapa sms ternyata tarifnya cukup murah.

Lalu pagi tadi saya membeli pulsa untuk nomor ** saya. Setelah mengirim lebih dari 14 sms (yang artinya pulsa berkurang kira-kira Rp. 2.100,- ternyata saya tak kunjung mendapatkan bonus sms. Saya mulai emosi dan segera menelepon CCO (Customer Care Operation). Setelah berbicara dengan mbak-mbak CCO ** saya diberitahu untuk pindah paket yang judulnya Tarif Rp. 0,- entahlah itu maksudnya apa. Tapi yang jelas dia bilang dalam satu hari saya harus mengirim 4 sms senilai Rp. 600,- (lalu mendapatkan 1000 bonus sms) mulai jam 00.00-17.00 dan 6 sms senilai Rp. 900,- (lalu mendapatkan 100 bonus sms) mulai jam 17.00-23.59. Ini gila. Dari sehari hanya butuh Rp. 600,- menjadi Rp. 1500,- sangat jauh perbedaannya.

Beberapa kata-kata yang menyebutkan penghuni kebun binatang sempat saya lontarkan secara langsung maupun di twitter. Saya kecewa dengan pelayanan provider ** tersebut. Pertama, saya tidak tahu menahu bahwa paket yang saya gunakan tidak lagi menerima bonus sms. Seakan menipu pelanggan, provider mengharuskan pelanggan untuk mengganti paket untuk tetap menerima bonus sms, dengan tarif yang berbeda. Kedua, dengan banyaknya paket dalam pilihan menu **, pelanggan seakan dibuat bingung untuk menentukan paket mana yang akan dipakai. Karena ternyata semua tidak benar-benar murni murah seperti yang mereka gembor-gemborkan di media.

Seketika itu juga saya mulai berfikir untuk membeli satu perdana ***, kebetulan ada satu handphone GSM yang tidak terpakai. Saya buka website-nya dan mulai membandingkan. Ternyata provider yang satu ini juga tidak kalah rumit. Empat bulan pertama tarifnya fantastis, hanya dengan mengirim 2 sms senilai Rp. 250,- bisa mendapatkan bonus 240 sms, tarif teleponnya juga murah, Rp. 24,-/menit. Tetapi pada bulan kelima pelanggan dikenakan tarif normal Rp. 150,-/sms atau hijrah ke paket yang mereka sebut senyum *******. Sempat saya baca sebentar, ketentuannya banyak dan ribet. Saya putuskan untuk memikirkannya setelah menginjak bulan kelima.

Saya cuma bingung dengan maksud para provider ini, kalau memang niat memuaskan pelanggan, sudah semestinya mereka mempermudah semuanya. Sementara mereka memasang iklan yang begitu menggiurkan di media, ternyata kenyataannya semua itu sangat ribet.

Be a smart customer, people.