Tuesday, December 18

from scrapbook











rijal kecil-rijal TK-rijal SMP-rijal SMA
*diambil dari yang tersisa untuk pembuatan scrapbook hadiah dari saya untuk ulang tahun rijal 3 Desember kemarin*

athazagoraphobia

"Kamu tahu, kebiasaan itu susah dihilangkan," aku membuka pembicaraan setelah lama kita terdiam. Senja itu hujan turun deras sekali dan kita tengah dalam perjalanan pulang dari apa yang kamu sebut melarikan diri.
"Yang ini tentang apa?" kamu berbicara tanpa menoleh. Klakson mobilmu tak berbunyi sementara beberapa pengemudi sepeda motor menyetir dengan gila.
 "Itu, ..." aku berkata sambil menyebut nama mantan kekasihmu, kira-kira semenit sesudahnya. "Maksudku, kamu hidup bersamanya lebih dari dua tahun, dan bagaimana?"
"Bagaimana apa?"
Lagi-lagi aku menghela nafas. Kamu mulai curang lagi.
"Ya itu, bagaimana setelahnya? Kamu mencuci cangkir bekas kopi pagimu sendiri? Kamu tak tahu kepada siapa harus bercerita kegiatanmu sepanjang hari? Atau kamu bingung memulai dari mana ketika teman kantormu bertanya kemana dia pergi membawa calon bayimu?"
Kamu mengerem mendadak dan aku hampir muntah pusing karenanya. Tapi tak bergeming. Aku rasa kamu pun mengukur jarak antar mobilmu dan truk pertamina itu tak lebih dari 50centi.
"Kamu tahu dia kehilangan bayinya. Bayi kami. Lalu akan kamu suruh aku terus bersamanya ketika aku tak lagi mencintainya?" nada bicaramu tetap datar. Padahal kamu tahu benar aku terbakar.
"Aku tidak tega. Aku bilang aku akan tetap bersamanya walau kami tak lagi seatap. Aku masih menelfonnya setiap hari. Lalu setiap 3 hari. Lalu setiap minggu. Lalu sebulan. Lalu...."
"Kamu tak pernah menelfonnya lagi?" sahutku.
Kamu mengiyakan. Aku menoleh ke luar mobil. Hujan masih turun sangat deras. Jalanan dibuat sedikit macet karenanya.
"Kamu bilang, kamu sudah nggak mencintainya lagi?" aku bicara lagi. Kali ini dengan lirih. Aku sudah tahu. Tapi selalu begitu.
"Aku nggak bilang." jawabmu.
Mendung mulai pudar ketika kita hampir sampai di kota. Lampu jalan berpenjar dan aku fikir aku mulai mengantuk. Kamu benar-benar. Maksudku. Aku fikir kamu membiarkan dia membunuh anak kalian dan terus menerus berharap. Ah...
 "Nanti aku juga akan mengasihanimu." ujarku dan mobilmu masih terus menembus petang.

Thursday, December 13

The Amazing Birthday Race

ini adalah pengalaman pertama saya merencakan hal yang cukup besar untuk ulang tahun Rijal-pacar saya, yang ke-22, 3 Desember 2012.

dibantu dua belas orang lainnya. Thanks a lot to Andhika Yudhistira Kusuma, Andi Prabowo, Annisa Fitriyanti, Debby Prima Andriawan, Drestanta Anggara Dirgayusa, Elvanes Yoda Mustikasasti, Elyasa Ramadhany, Rendy Noor Pradhana, Rheno Hendrawan Pradikta, Rizal Maulana, Rizka Nugrahaeni, Rizky Akbar, dan Taufan Azhari Nur Baladijaya.

dan untuk Rheno yang merencanakan dan mengkondisikan video ini, Gilang Pratama sebagai editor, dan Andi bagian subtitle :)

HAPPY 22nd BIRTHDAY my MUHAMMAD SAIFURRIJAL, I love you so much :*