Friday, January 7

saya dan provider **

Sudah beberapa hari ini pulsa ** saya tiba-tiba berkurang tanpa sebab. Kenapa saya bilang berkurang tanpa sebab? Karena semestinya yang saya tahu, pulsa saya akan berkurang Rp. 600,- setiap harinya untuk mengirim sms, Rp. 150,- untuk mengirim 1 sms (lalu gratis 1000 sms) mulai jam 00.00-17.00, Rp. 450,- untuk mengirim 3 sms (lalu gratis 200 sms) mulai jam 17.00-23.59.


Mulai kemarin, pulsa ** saya habis dan saya lalu mengirim sms lewat nomor ****, handphone CDMA saya. Saya tidak memperhitungkan tarifnya karena nomor CDMA saya tersebut hanya saya pakai untuk menelepon karena gratis. Tapi setelah saya pakai untuk mengirim beberapa sms ternyata tarifnya cukup murah.

Lalu pagi tadi saya membeli pulsa untuk nomor ** saya. Setelah mengirim lebih dari 14 sms (yang artinya pulsa berkurang kira-kira Rp. 2.100,- ternyata saya tak kunjung mendapatkan bonus sms. Saya mulai emosi dan segera menelepon CCO (Customer Care Operation). Setelah berbicara dengan mbak-mbak CCO ** saya diberitahu untuk pindah paket yang judulnya Tarif Rp. 0,- entahlah itu maksudnya apa. Tapi yang jelas dia bilang dalam satu hari saya harus mengirim 4 sms senilai Rp. 600,- (lalu mendapatkan 1000 bonus sms) mulai jam 00.00-17.00 dan 6 sms senilai Rp. 900,- (lalu mendapatkan 100 bonus sms) mulai jam 17.00-23.59. Ini gila. Dari sehari hanya butuh Rp. 600,- menjadi Rp. 1500,- sangat jauh perbedaannya.

Beberapa kata-kata yang menyebutkan penghuni kebun binatang sempat saya lontarkan secara langsung maupun di twitter. Saya kecewa dengan pelayanan provider ** tersebut. Pertama, saya tidak tahu menahu bahwa paket yang saya gunakan tidak lagi menerima bonus sms. Seakan menipu pelanggan, provider mengharuskan pelanggan untuk mengganti paket untuk tetap menerima bonus sms, dengan tarif yang berbeda. Kedua, dengan banyaknya paket dalam pilihan menu **, pelanggan seakan dibuat bingung untuk menentukan paket mana yang akan dipakai. Karena ternyata semua tidak benar-benar murni murah seperti yang mereka gembor-gemborkan di media.

Seketika itu juga saya mulai berfikir untuk membeli satu perdana ***, kebetulan ada satu handphone GSM yang tidak terpakai. Saya buka website-nya dan mulai membandingkan. Ternyata provider yang satu ini juga tidak kalah rumit. Empat bulan pertama tarifnya fantastis, hanya dengan mengirim 2 sms senilai Rp. 250,- bisa mendapatkan bonus 240 sms, tarif teleponnya juga murah, Rp. 24,-/menit. Tetapi pada bulan kelima pelanggan dikenakan tarif normal Rp. 150,-/sms atau hijrah ke paket yang mereka sebut senyum *******. Sempat saya baca sebentar, ketentuannya banyak dan ribet. Saya putuskan untuk memikirkannya setelah menginjak bulan kelima.

Saya cuma bingung dengan maksud para provider ini, kalau memang niat memuaskan pelanggan, sudah semestinya mereka mempermudah semuanya. Sementara mereka memasang iklan yang begitu menggiurkan di media, ternyata kenyataannya semua itu sangat ribet.

Be a smart customer, people.

No comments:

Post a Comment