Friday, May 25

pertemuan ketujuh

waktu itu kamu mabuk. aku juga. bukan alkohol yang sama sepertimu. tapi mabuk cinta. kamu menari-nari sambil meracau. itu sedikit menyebalkan. tapi aku masih mendengarkan.

22 tahun yang lalu, saya 16 tahun 
"Kamu juga menginginkan ini, kan, Jeng?" kamu berbicara dengan mata merah. Sebelum aku sempat menjawab kamu terus menciumi bibirku. Aku membalas.
"Kamu tahu aku mau melakukan apapun untuk kamu."

* * *

Mei 2012
"Dera?"
"Ndit?"
Aku menoleh. Oh, gadis ini. Lagi. Aku memegangi tangan Dera, kuat.
"Halo, Tante." Andita mengulurkan tangannya. Sekilas aku melihat sebuah cincin melingkar di jari manisnya.
"Wah... Kamu sudah menikah? Sudah Tante duga kamu wanita yang seperti itu. Hahaha...." tanpa membalas uluran tangannya aku meracau. Entah. Hanya itu yang keluar dari mulutku. Sesungguhnya aku sedikit merasa kecewa. Hanya seperti itu?
Andita tersenyum getir. Aku berlalu. Kulihat Dera masih di depan gadis itu dan menatapnya. Aku tahu. Aku tahu Dera masih mencintai Andita.

"Mamaaaaa...." seorang anak kecil berumur sekitar satu tahun berteriak, dan berlari memeluk Andita.


hei. siapa anak itu?

No comments:

Post a Comment