Wednesday, May 23

jadi?

September. 2010. saya ingat dulu pernah mendengar seseorang menyebut namamu. bukan, bukan dia. lebih tepatnya temannya. saya pikir, oh ternyata dia bisa dekat dengan seorang cewek. yah jadi yang saya dengar tepatnya waktu kita sedang sibuk-sibuknya mengurus try out dan briefing ke SMA-SMA di Malang, dia mendekatimu, kalian pergi ke bioskop berdua. dan seingat saya juga, yang heboh bukan dia, tapi temannya.

saya lupa tepatnya kapan, tapi ketika si teman menggodanya dengan menyinggung namamu, oh, bukan, bukan namamu, tapi nama perguruan tinggi tempat kamu belajar itu, dia tidak lagi diam tapi terkesan terganggu dan tidak suka.

kemudian entah bagaimana saya melupakan kamu begitu saja.

17 Desember. bukan 2010, tapi 2011. ada beberapa hal yang mungkin kamu tidak tahu dan saya rasa kamu nggak perlu tahu. saya pergi sendiri ke mal terdekat dari kontrakan. tidak. awalnya saya sendirian. awalnya. nah, pada waktu itu saya menyadari dia sedang menceritakan kisahnya denganmu. bukan. bukan kisah cinta. saya rasa saya agak iba mendengarnya namun sebagai sahabatnya pun saya bisa mengerti, dia-- hanya-- tak ingin bersamamu.

lalu sekali lagi saya melupakan kamu. lagi.

pertengahan Januari. 2012. tepat beberapa hari setelah saya memutuskan untuk mempublikasikan status hubungan saya dengannya di facebook. saya lupa juga tepatnya bagaimana. mungkin lagi-lagi temannya-- yang juga teman dekat saya-- menceritakan semua hal yang dia tahu tentang kamu. setelahnya-- mungkin kamu pun menebak-- saya mulai membuka profile kamu di facebook dan menemukan hal-hal yang sebenarnya bisa membuat saya menangis. tapi akal saya lebih meronta demi memikirkan-- bagaimana bisa-- kamu menyimpan perasaan begitu dalamnya-- kepada dia.

apa yang dia lakukan kepadamu?

setelah itu saya menyadari. kamu sudah ada di facebook friend list saya, bahkan kamu menjadi followers saya di twitter, bahkan saya pernah menulis di wall kamu. itu Oktober 2010. hei. what's wrong with you? kamu yakin yang kamu rasakan itu cinta?

sekali lagi. apa yang sudah dia perbuat padamu?

awal Maret. saya membaca apa yang kamu tulis di twitter-- tentang saya. saya sempat begitu marah. tapi lalu dia menyadarkan saya. saya nggak harus mempermasalahkan apapun. saya punya dia.

tapi lagi-lagi saya berfikir. bagaimana bisa kamu menjadi-- sebegitu-nya-- ini?

saya nggak ingin memikirkan kamu. tapi bisa saja kebetulan status kamu muncul di home saya. bisa juga teman saya memberitahukan apa yang kamu tulis di twitter.

ya. ini akhir Mei. 2012. dan kamu masih saja seperti itu.

kamu tahu saya nggak membenci kamu.
kamu tahu saya nggak pernah menyakiti kamu.

jadi...

No comments:

Post a Comment