Wednesday, October 3

soon

rabu pagi dan saya tergesa.
rabu dan tiga oktober.
rabu dan lusa saya menjalani yang orang bilang bukan akhir dari perjuangan.

sejenak bersamaan dengan java chip frappe dan koneksi internet nirkabel yang beradab.
teringat tak lebih dari tiga tahun lepas.
saya membawa hampir delapan puluh persen dari hal-hal negatif semasa saya hidup terlalu enak itu.
bergerak memutar lingkaran kecil yang mereka bilang zona aman.

setidaknya social media yang---mengetahui semua orang---itu layak disyukuri.
membuka laman timeline darinya dan menyadari. dulu saya ini bak barang karbitan.
meracau seakan memahami segalanya dan bertindak karena butuh pembenaran pribadi.

tiga tahun rasanya cepat ketika dulu saya masih mengenakan seragam abu-abu putih.
mendatangi tempat mengisi perut dengan duapuluh lima ribu saya anggap sangat menyebalkan.
tapi tiga tahun yang ini sungguh berbeda. saya berubah. mereka-mereka juga mengatakan hal yang sama.

bukan melulu duapuluh lima ribu menjadi sangat menyenangkan.
tapi itu. menderita sedikit banyak. bukan sedikit saja. kamu akan merasakan juga. mungkin bukan hari ini.
ya ya ya ini. apa yang tidak membunuhmu. membuatmu lebih kuat. jauh lebih baik.

ketika beberapa dari kami mengalami tekanan namun beberapa lain terlambat menyadari.
sebelumnya. otak saya akan menanam bahwasanya saya ini yang paling sering berperang.
toh akhirnya saya mengetahui apa yang mengganggu itu tidak hanya saya. bahkan yang itu-itu lebih.

kamu harusnya tidak hanya melihat ke atas saat menaiki bianglala di hari yang cerah dimana pemandangan begitu membuatmu mengagumi ciptaan Tuhan.
kamu sedikitnya melihat ke bawah beberapa karena kamu akan menyadari di bawahmu itu tak kalah indah.

saya kira berpergian sendirian ketika kamu merasa tidak enak hati itu sangat memperburuk suasana---dulu.
dan ketika kamu tidak ingin orang lain mengetahui posisi kamu berada.
itu dulu.
orang ini membuat saya kecanduan akan hal-hal yang melenakan.
tapi lebih-lebih berpengaruh dalam transformasi---istilah yang saya buat---kepada sesuatu yang lebih---baik.

bersyukur kata yang paling tepat untuk menggambarkan suatu keadaan dimana saya memiliki banyak hal-hal bahagia yang sebelumnya saya takuti setengah mati.

saya seperti berjalan dimana sejenak lagi. terlihat satu pintu yang merupakan gerbang banyak pintu-pintu lain yang nantinya akan saya pilih. setidaknya satu pintu besar itu harus saya buka jauh-jauh lebih dahulu.

No comments:

Post a Comment