Tuesday, February 5

lie is just a fear

a girl like you will always be such a tragic part of me. 

Setelah dua tahun lebih berpisah aku rasa aku tak sebodoh lelaki-lelaki lain. Menemukan kekasih baru. Mungkin dua-tiga kali menidurinya. Menindihnya sementara di benaknya bukan gadis itu melainkan seseorang yang lain. Seseorang yang menyeruak dari setiap hela dua-tiga tahunmu hidup dan mengenalkanmu pada satu candu dunia sekaligus perih.

Tapi hari ini ponselku menderingkan lagu kita. Lagu yang masih menjadi most played di playlist-ku walaupun aku ingat tepat dua tahun lalu itu terakhir kali aku memutarnya.
"Bi..." suara yang sama menyambut tepat ketika aku mengangkat telepon.
Aku masih diam dan aku rasa aku masih membingungkan akan kubalas apa panggilan yang dua tahun lalu itu terdengar sangat membahagiakan bagiku, sementara terdengar suara lagi.
"Aku ketemu dia, dia yang kamu bilang mirip aku."
"Oh ya? Kamu mengenalinya?" suaraku terdengar berat.
"Iya, Bi. Dia menghampiri mejaku, menyapaku, dan tersenyum sangat manis."
Aku lagi-lagi terdiam.
"Bahkan Nanta bilang dia sungguh mirip aku, matanya, hidungnya, bentuk mukanya..." kamu pun menyebut nama suamimu di selanya.
"Hahahaha. Aku khawatir Nanta menghampiri meja yang salah karena awalnya aku sendirian." aku rasa aku sedang menikmati setiap getaran suaramu dari speaker ponselku sementara kamu mulai merasa tak didengar.
"Kamu dengar aku, Bi? Aku ingin menanyakan, apa benar kata orang karena dia mirip aku lalu kamu jatuh cinta padanya?"
"Kalau aku mencintainya, kami tidak akan berpisah." jawabku singkat. Kamu tentu mengetahui benar aku tak sepertimu yang pandai mengungkapkan sesuatu. Kemudian aku teringat sesuatu dan bicara lagi, "Oh ya, pesan singkat minggu lalu dan aku meracau itu, kau ingat? Aku sedang mabuk. Kalau Hannah dan Bram tahu hal itu, mereka akan mengacaukan semuanya. Mereka ingin aku benar-benar melupakanmu. Kau ingat setahun yang lalu ketika aku memulai hubungan baru dengan Tasha? Aku membohongimu dengan mengatakan aku telah benar-benar kehilangan perasaanku."
Call disconnected. Entah kamu mendengarnya atau tidak.

~ a girl like you will always be such a tragic part of me. titik dua tutup kurung.

No comments:

Post a Comment